Cerita ini dimulai ketika kantor polisi lalu lintas tiba-tiba menerima
laporan tentang kecelakaan yang menewaskan seorang laki-laki dan seorang
gadis. Setibanya di lokasi kejadian, para petugas mendapati sebuah
mobil terperosok jauh di bawah jembatan sehingga mereka kesulitan untuk
mengangkatnya.
Mereka benar-benar terkejut tatkala mendapati
seorang gadis berusia dua puluh tahun telah mati, memakai baju yang
sempit, setengah telanjang. Kecantikannya telah tercoreng oleh kosmetik
yang telah bercampur dengan debu, sementara dia dalam posisi duduk
qurfusha. Mulutnya terbuka dan mengeluarkan aroma minuman keras.
Rambutnya telah bercampur dengan darah.
Adapun si laki-laki
kira-kira berumur 50 tahun. Uban telah terlihat di rambutnya. Dia mati,
sementara bau minuman keras menyembur darinya. Wajahnya berantakan.
Para
polisi meneliti mobil dan menemukan botol minuman keras, beberapa
makanan khusus dugem dan kaset berisi lagu-lagu gila. Terungkap sebuah
kenyataan yang sangat pahit. Ternyata si gadis tidak ada hubungan apapun
dengan laki-laki tua itu. Terungkap pula bahwa serigala tua ini
memangsa buruannya untuk dibawa ke salah satu tempat peristirahatan.
Keduanya menghabiskan malam dengan mabuk-mabukan, pesta, dansa dan
lagu-lagu. Itulah yang diketahui. Adapun yang tidak diketahui, maka
pastilah jauh lebih buruk.
Pada akhir malam, setelah serigala itu
menuntaskan nafsunya, diapun pulang untuk mengantarkan mangsanya ke
rumah. Akan tetapi, karena mabuk dia salah arah dan mengambil jalan yang
salah.
Mobil tidak terkendali, hingga menghantam pembatas besi
di pinggir jalan. Keduanya menemui ajalnya dengan aib buruk yang
terbongkar. Keluarga korban yang semestinya mendoakannya agar dia diberi
rahmat, justru mendoakannya dengan adzab Neraka akibat aib dan kehinaan
yang dilakukannya.
Mereka dan anak-anaknya yang telah dewasa
mengutuk laki-laki itu, karena dia telah mempermalukan mereka, menodai
kehormatan mereka, mencoreng nama baik mereka dan mengubur masa depan
mereka.
Adapun ayah si gadis, maka dia membela anaknya. Dia
menyatakan puterinya adalah gadis baik-baik. Mushaf selalu ada di
sakunya, dan mukena selalu ada di dalam tasnya.
Barangsiapa mati
di atas sesuatu, niscaya di atasnyalah dia akan dibangkitkan. Tidak ada
daya dan kekuatan kecuali dengan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.
Hikmah
: Wahai gadis muslimah! Mengapa engkau kehilangan kontrol diri, hanya
karena mendengar bisikan hina dan pujian palsu dari pemuda yang melihat
dirimu sebatas onggokan daging yang indah tanpa jiwa?
Wahai
wanita Islam, sebuah fitnah besar telah dirancang demi mengubah dirimu,
bermain-main dengan tubuh dan kehormatanmu. Berlindunglah kepada
Tuhanmu! Karena tidak ada yang dapat menyelamatkanmu kecuali Allah
Ta’ala.
Kisah nyata ini adalah fakta besar. Betapa gadis-gadis
muslimah di negeri-negeri Islam yang memegang tradisi tidak keluar rumah
kecuali untuk keperluan syar’i bisa terenggut kesuciannya oleh para
pemuda yang hatinya keras, gelap dan busuk.
Jika demikian, betapa
mudahnya merampas kesucian gadis-gadis muslimah yang dengan sukarela,
bahkan sebagian dengan dukungan orang tua, keluar rumah bersama pemuda
pujaannya untuk bermalam minggu, nonton, belanja ke mall dan lain-lain.
Tuesday, September 15, 2015
Astaghfirullah… Meninggal Setelah Keadaan Mabuk da Berzina
11:36 AM
Kisah Inspirasi