Masuknya bapak Rizal Ramli - RR sebagai mengko perekonomian yang baru membawa kesan sensasional, sifat kontroversinya memberi kesan kabinet kerja tidak solid. Namun, terkadang orang luar melihat kedalam suatu sistim yang adem ayem itu solid walaupun bisa juga merekka sibuk bekerja sendiri untuk kepentingan sendiri. RR membantu kabinet kerja mempertajam Visi dan meluruskan niat untuk menumpulkan kepentingan golongan.
Kepretan Rajawali merupakan "patent" untuk sentilan RR terhadap program-program yang lemah atau tingkah laku yang arogan. Berikut ini kita coba untuk memaknai dan memberi arti beberapa Kepretan RR terhadap program kerja kabinet kerja. KEPRETAN Pertamina; Proyek yang menyedot dana investasi corporasi sampai 20T dalam pembangunan infrastruktur pipa minyak dan tangki penyimpanan. Pertamina masih memainkan Visi Minyak yang mulai usang, abad 21 ini berbagai negara sudah memainkan Visi Gas yang lebih bersih. Menurut RR biarkan infrastruktur itu disiapkan para trader termasuk membangun kilang minyak.
KEPRETAN Token PLN; RR mengindikasikan adanya mafia yang bermain dan membebani rakyat kecil dengan biaya administrasi bank dan biaya penerangan jalan pada sistim Token listrik prabayar. Kesalahannya PLN bekerjasama dengan satu Bank untuk mengembangkan sistim pra-bayar Token. Dalam "Rule of Three" mestinya pekerjaan ini ditenderkan kepada 3 bank lokal yang dapat mengelola dana prabayar masyarakat tanpa tambahan biaya. Mungkin kita akan menjadi reaktif atau sensitif kalo MayBank yang bersedia mengelola dana prabayar masyarakat tanpa biaya administrasi. Benchmarking dengan operator seluler, mereka mampu menjual eceran pulsa 5rb, 2rb atau seribu tanpa ada administrasi bank.
Untuk komponen biaya penerangan jalan, termasuk rumit dan gila, karena komponen ini menjadi tambang emas pemda, beban PLN, biaya masyarakat dan subsidi pemerintah. Kita bisa melihat Iran sebagai perbandingan, penerangan jalan gratis atau ditanggung negara karena biayanya sangat murah dari listrik teknologi nuklir sekitar Rp100/kWh, bandingkan disini biaya PLN Rp1400/kWh yang perlu subsidi dan beban rakyat hingga penghasilan pemda. Solusi teknologi penerangan jalan bisa diambil dari dana subsidi listrik untuk membangunan solar sistim. Jika satu solar-cell panel mencukupi untuk penerangan satu titik lampu jalan, maka dapat tambahan satu panel lagi disampingnya untuk tambahan supply listrik ke jaringan PLN sebagai penghasilan tambahan bagi pemda yang digunakan untuk dana bergulir penambahan titik lampu baru. KEPRETAN Listrik 35.000MW;
Jika Visi Program Kelistrikan untuk meningkatkan ration kelistrikan dari 75% menjadi 100% untuk pemerataan pembangunan. Program ini menjadi sangat mahal dan tidak ekonomis karena penduduk tersebar didaerah terpencil dengan beban listrik yang sangat kecil. Jika Visi Kelistrikan bertujuan membangun pembangkit listrik sebesar2nya (target quantity) dalam waktu yang sikat ini tidak lebih sebagai Visi Pedagang hanya untuk mengambil keuntungan sesaat dan tidak ada multiplier effects. untuk kasus ini kapasitas 16.000MW mungkin cukup. Jika Visi Kelistrikan itu bertujuan menjadikan industri lokal yang kompetitif dipasar global seperti di India dan China, harga listrik murah adalah keharusan (Visi Industrialisasi).
Bandingkan teknologi pembangkit nuklir dengan harga Rp100/kWh dan harga jual PLN saat ini Rp1400/kWh. Jika Visi Kelistrikan bertujuan untuk memacu kemampuan industri dalam negeri (TKDN) dan meningkatkan value added disektor listrik dengan pendekatan teknologi seperti Global Grid Connection, Mine Mouth Power plan dan HVDC Transmision, ini pendekatan Visi Teknologi. KEPRETAN Pelindo; beberapa hari terakhir ini suasana memanas mengenai Pelindo, Kepretan RR kepada RJ menebar badai panas dimedia masa, saling sahut dalam konferensi pers seperti konflik tak berujung. Berbagai masalah dan topik kepretan ditebar, mulai dwelling time pelabuhan, kereta api pelabuhan, proyek mangkrak sampai pemborosan iklan di koran. Tidak ada usaha pendekatan dari kedua belah pihak, semua konflik diatas meja dihembuskan ke media masa. mulur Kabinet Kerja terbuka dan ternganga tidak berdaya walaupun tanpa iler yang menetes. Konflik memanas itu sedikit reda oleh berita kesehatan pak JK. Namun saling serang, saling jawab dimedia masa kembali berlanjut.
Cerita sebenarnya, bukanlah saling serang tetapi Sang Rajawali unjuk ketrampilannya mengepret diudara, burung-burung kecil menjadi bulan-bulanannya. Beberapa kali burung kecil penyanyi riang mencoba membawanya hinggap di dahan pohon untuk mendengarkan nyanyian dan kicauan indahnya. Tapi sayang, sang Rajawali lebih menikmati permainan dan kepretannya diudara. Tidak ada esensi yang signifikant dari polemik RJ dan RR.
Jika kita mundur beberapa langkah kebelakang untuk melihat lebih jelas dan kita bisa melihat kepretan ini merupakan sineas RR yang dimainkan dimedia masa. Sineas kepretan RR mendidik kita untuk belajar lebih jelas melihat perebutan kekuasaan antar mafia didalam Kabinet Kerja. Pasang surutnya perebutan kekuasan gang kuning dan gang merah yang sering terlihat dipanggung sandiwara dalam mempermainkan hukum dan kepentingan rakyat. Garuda bertengger gagah menatap kekanan, sorot matanya tajam menonton sineas, sesekali triakan nyaringnya bergema, hentikan kepretan sang Rajawali.
--kompasiana--